Kisi jawaban
Modul 6 Pedagogik PPG
MODUL 6: Penilaian Hasil Belajar
Kisi-Kisi MODUL 6 Pedagogik ada di tabel !
Jawaban MODUL 6 Pedagogik ada di tabel !
baca juga :
Kisi
jawaban Modul 5 Pedagogik PPG
Kisi
jawaban Modul 6 Pedagogik PPG
Selamat datang di Modul 6:
Penilaian Hasil Belajar dan Tindak Lanjut
Salam pedagogia, selamat berjumpa.
Bagaimana keadaan Bapak/Ibu? Tetap semangat dan bahagia
menuntut ilmu kan? Mengapa suatu proses belajar peserta didik, perlu dilakukan
penilaian? Karena, proses peembelajaran pada hakikatnya adalah untuk mengetahui
sejauhmana peserta didik mengalami perubahan atau bahkan peningkatan (ranah
kognitif, psikomotor atau afektif). Penilaian sebagai tahapan akhir proses
pembelajaran, sangat menentukan bahwa proses pembelajaran telah terselaksana
secara efektif atau belum.
Modul penilaian
dan tindak lanjut akan menghantarkan Bapak/Ibu untuk memahami perbedaan konsep
dasar pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi. Selanjutnya Bapak/Ibu akan
berinteraksi dengan penilaian otentik (authentic assessment),
menulis tes hasil belajar, serta menelaah tes hasil belajar.
Setelah
mempelajari modul ini Bapak/Ibu peserta program PPG dalam Jabatan diharapkan
dapat mengevaluasi hasil belajar sehingga hasil evaluasi dapat berguna
dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
- Menjelaskan
batasan pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi
- Menjelaskan
langkah-langkah merencanakan dan mengembangkan tes hasil belajar
- Membedakan
model-model penilaian otentik
- Menjelaskan
langkah-langkah penyusunan penilaian otentik
- Menyusun
tes hasil belajar
- Menelaah
kualitas tes hasil belajar
Modul daring Penilaian Hasil belajar ini terdiri dari 4
(empat) kegiatan belajar sebagai berikut:
- Kegiatan
Belajar 1: Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes, dan Evaluasi
- Kegiatan
Belajar 2: Penilaian Otentik (Authentic Assessment)
- Kegiatan
Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar
- Kegiatan
Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar
Peta konsep Modul 6: Penilaian Hasil Belajar dan Tindak
Lanjut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Kegiatan pembelajaran Modul 6: Penilaian Hasil Belajar
ini dilakukan secara daring dengan konsep Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Dosen
dan peserta PPG tidak bertemu secara tatap muka langsung (face to face).
Media
pembelajaran yang disediakan pada setiap Kegiatan Belajar ada di bagian MATERI, yang terdiri dari:
- modul
digital
- video
pembelajaran atau animasi
- media
presentasi
- sumber
bacaan lain
Pertama-tama,
Bapak/Ibu harus mempelajari semua media pembelajaran secara mandiri. Apabila
ada materi yang belum dipahami, silakan bertanya melalui FORUM.
Setiap Kegiatan
Belajar diakhiri dengan evaluasi yang berupa TES FORMATIF.
Apabila nilai tes mencapai 7, Ibu/Bapak bisa melanjutkan ke Kegiatan Belajar
berikutnya. Jika nilai tes belum mencapai 7, silakan Ibu/Bapak pelajari
lagi MATERI Kegiatan Belajar tersebut dan kerjakan
lagi TES FORMATIF tersebut, sampai nilai minimal tercapai.
Setiap Modul
diakhiri dengan evaluasi yang berupa TUGAS dan TES SUMATIF. TES SUMATIF hanya
bisa dikerjakan 1 kali saja. Persiapkan diri dengan baik sebelum Ibu/Bapak
mengerjakan TES SUMATIF.
FORUM disediakan di bagian terbawah dari
setiap Kegiatan Belajar. Ibu/Bapak dapat menggunakan forum untuk
berdiskusi terkait dengan topik dari instruktur. Instruktur juga ada
mengajukan pertanyaan dalam forum. Silakan berdiskusi untuk menjawab pertanyaan
dari instruktur. Keaktifan Ibu/Bapak dalam melakukan diskusi merupakan bagian
dari penilaian.
KEGIATAN
BELAJAR 1: Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
KEGIATAN
BELAJAR 2: Penilaian Otentik (Authentic Assessment)
Salam pedagogia, selamat
berjumpa kembali.
Bagaimana
keadaan Bapak/Ibu? Tetap semangat dan bahagia menuntut ilmu kan? Bapak/Ibu
mengapa penilaian otentik (Authentic Assessment) diperlukan?
Apa berbedaannya dengan penilaian yang telah dilakukan Bapak/Ibu selama ini?
Salah satu essensi perubahan kurikulum 2013, adalah
penilaian proses dan produk belajar dilakukan dengan penilaian otentik. Melalui
kegiatan belajar penilaian otentik akan mengajar Bapak/Ibu untuk mengerti apa
itu penilaian otentik? Berapa banyak model-model penilaian otentik? Kegiatan
belajar diakhiri dengan, bagaimana Bapak/Ibu melaksanakan langkah-langkah
penyusunan penilaian otentik.
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 2, Ibu/Bapak akan
dapat:
1. Menjelaskan pengertian penilaian
otentik
2. Membedakan model-modelpenilaian
otentik
3. Menjelaskan langkah-langkah
penyusunanpenilaian otentik
SUBCAPAIAN KEGIATAN BELAJAR
1. Membandingkan penilaian tradisional
dan penilaian otentik
2. Mendeskripsikan lingkup dan prinsip
penilaian otentik
3. Mendeskripsikan model penilaian
otentik
4. Mendeskripsikan Teknik dan instrumen
penilaian otentik
5. Menjelaskan langkah-langkah
penyusunan penilaian otentik
POKOK MATERI
1. Batasan penilaian otentik
2. Model penilaian otenik
3. Penyusunan penilaian otenik
Untuk dapat menguasai
capaian pembelajaran pada Kegiatan Belajar 2, silakan Ibu/Bapak pelajari
beberapa materi berikut ini.
Silakan
pelajari modul berikut ini. Setelah mempelajari modul ini, Bapak/Ibu akan
memahami tentang: hakikat penilaian otentik, ruang lingkup penilaian otentik,
karakteristik penilaian otentik, model penilaian otentik, langkah-langkah
penyusunan penilaian otentik, dan tujuan penilaian otentik.
Video ini akan
menjelaskan mengenai cara pembuatan soal KI 3 aspek kognitif berdasarkan
taksonomi Anderson. Untuk lebih jelasnya, silakan disimak video berikut ini.
Setelah
mempelajari materi diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran
peserta didik diharapkan dapat belajar secara aktif dan kreatif. Banyak
strategi yang dapat dilakukan oleh pendidik untuk mengarahkan peserta didik
belajar aktif dan kreatif. Salah satu upaya tersebut adalah melaksanakan
penilaian otentik adalah merupakan salah satu bentuk penilaian hasil belajar
peserta didik yang didasarkan atas kemampuannya menerapkan ilmu pengetahuan
yang dimiliki dalam kehidupan yang nyata di sekitarnya.
Pada penilaian otentik, peserta didik diarahkan untuk
melakukan sesuatu dan bukan sekedar hanya mengetahui sesuatu, disesuaikan
dengan kompetensi mata pelajaran yang diajarkan. Di samping itu, pada penilaian
otentik, penilaian hasil belajar peserta didik tidak hanya difokuskan pada
aspek kognitif, tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotorik. Dibandingkan
dengan penilaian tradisonal yang selama ini banyak dilakukan oleh pendidik,
penilaian otentik lebih dapat menunjukkan hasil belajar yang komprehensip.
Peserta didik diminta untuk menunjukkan kemampuan melakukan tugas yang lebih
kompleks yang mewakili aplikasi yang lebih bermakna dalam dunia nyata.
Model penilaian yang dapat dikembangkan untuk kegiatan
penilaian otentik antara lain penilaian kinerja, penilaian proyek, penilaian
portofolio, penilaian diri, penilaian antar teman, jurnal, penilaian tertulis,
eksperimen atau demonstrasi, pertanyaan terbuka, pengamatan, menceriakan kembali
teks, dan menulis sampel teks.
Silakan
berdiskusi dalam forum ini terkait topik yang diberikan oleh instruktur.
Untuk
mengetahui pemahaman Bapak/Ibu terkait Modul 6 Kegiatan Belajar 2 ini,
silakan kerjakan tes formatif berikut ini. Jika nilai Bapak/Ibu belum mencapai
7, silakan pelajari kembali materi pada Modul 6 Kegiatan Belajar 2 ini, dan
kerjakan lagi tes ini.
Selamat
mengerjakan.
KEGIATAN
BELAJAR 3: Menulis Tes Hasil Belajar
Salam pedagogia, selamat berjumpa kembali.
Bagaimana keadaan Bapak/Ibu? Tidak terasa Bapak/Ibu sudah
sampai kegiatan belajar Menulis Hasil Belajar. Menulis hasil belajar atau lazim
disebut menulis soal, merupakan aktivitas rutin dalam setiap pembelajaran.
Namun untuk menulis soal hasil belajar yang baik, memerlukan ketekunan, dan
berlatih secara kontinyu. Melalui Kegiatan Belajar 3 ini, Bapak/Ibu diajak
merencanaan dan pengembangan perangkat penilaian. Selanjutnya dilakukan
penyekoran, dan pelaporan. Di akhir Kegiatan Belajar 3, Bapak/Ibu diajak
memanfaatkan hasil penilaian dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 3, Ibu/Bapak akan
dapat:
1. Menulis butir soal tes bentuk uraian
dengan benar.
2. Menulis soal tes bentuk obyektif dengan
benar.
3. Menelaah kualitas soal tes bentuk
uraian dengan tepat.
SUBCAPAIAN KEGIATAN BELAJAR
1. Merumuskan tujuan tes bentuk uraian dan
obyektif
2. Menentukan bentuk pelaksanaan tes
bentuk uraian dan obyektif
3. Menyusun kisi-kisi tes bentuk uraian
dan obyektif
4. Menulis butir soal bentuk uraian dan
obyektif
5. Menelaah butir soal bentuk uraian
POKOK MATERI
- Perumusan
tujuan tes
- Penentuan
bentuk pelaksanaan tes
- Penyusunan
kisi-kisi tes
- Penulisan
butir soal uraian & objektif
- Penelaahan
butir soal uraian
Untuk dapat menguasai capaian pembelajaran pada
Kegiatan Belajar 3, silakan Ibu/Bapak pelajari beberapa materi berikut ini.
Setelah
mencermati video di bawah ini, Bapak/Ibu akan memahami cara menyusun kisi-kisi
soal yang baik, yaitu kisi-kisi harus mewakili isi kurikulum yang akan
diujikan, komponen-komponennya harus jelas dan mudah dipahami, serta
soal-soalnya harus dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang
ditetapkan.
Silakan
pelajari modul berikut ini. Setelah mempelajari modul ini, Bapak/Ibu akan
memahami tentang: perumusan tujuan tes, penentuan bentuk pelaksanaan tes,
penyusunan kisi-kisi tes, penulisan butir soal uraian & objektif, dan
penelaahan butir soal uraian.
Setelah mempelajari materi di atas, dapat disimpulkan
bahwa penulisan tes hasil belajar hendaknya dilakukan secara sistematis sesuai
kaidah penulisan tes yang baik, yaitu melalui langkah-langkah:
§ Perumusan tujuan tes,
§ Penentuan bentuk pelaksanaan tes,
§ Penyusunan kisi-kisi tes,
§ Penulisan butir soal,
§ Penelaahan butir soal,
§ Uji coba/analisis,
§ Perakitan soal/perangkat tes.
Setelah perakitan soal tes tersebut selesai dilakukan, maka perangkat
tes siap digunakan untuk pelaksanaan tes. Perumusan tujuan tes harus dilakukan
dengan memperhatikan untuk apa tes tersebut disusun. Tes hasil belajar disusun
umumnya digunakan untuk penempatan, diagnostik, perkembangan hasil belajar, dan
tujuan lainnya. Berdasarkan tujuan tes, langkah selanjutnya adalah menetapkan
bentuk pelaksanaan tes, misalnya tes tertulis bentuk uraian. Langkah-langkah
menyusun kisi-kisi:
§ Menentukan Kompetensi (KD) yang akan
diukur;
§ Memilih materi esensial yang
representatif; dan
§ Merumuskan indikator yang mengacu pada
KD dengan memperhatikan materi.
Kaidah-kaidah penyusunan soal tes uraian antara lain: Soal harus sesuai
dengan indikator; Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis
sekolah, atau tingkat kelas; Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus
menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai; Tabel,
gambar, atau yang sejenisnya harus disajikan dengan jelas dan terbaca, sehingga
tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dan juga harus bermakna; Rumusan
butir soal menggunakan bahasa sederhana dan komunikatif. Soal tes hendaknya
memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas.
Silakan
berdiskusi dalam forum ini terkait topik yang diberikan oleh instruktur.
Untuk
mengetahui pemahaman Bapak/Ibu terkait Modul 6 Kegiatan Belajar 3 ini,
silakan kerjakan tes formatif berikut ini. Jika nilai Bapak/Ibu belum mencapai
7, silakan pelajari kembali materi pada Modul 6 Kegiatan Belajar 3 ini,
dan kerjakan lagi tes ini.
Selamat
mengerjakan.
KEGIATAN
BELAJAR 4: Menelaah Tes Hasil Belajar
Salam pedagogia, selamat berjumpa kembali.
Bagaimana keadaan Bapak/Ibu? Tidak terasa Bapak/Ibu sudah
sampai kegiatan belajar terakhir tentang menelaah tes hasil belajar. Tes hasil
belajar yang telah Bapak/Ibu tulis, apakah perlu sahih (valid) dan mantap
(releabel)? Tentunya tes hasil belajar yang digunakan guru profesional, harus
mampu mengukur secara tepat dan akurat, apa (kemampuan) yang seharus diukur,
serta memiliki konsistensi (mantap) dari satu pengukuran kepengukuran yang
lain. Kegiatan Belajar 4 ini akan menghantarkan Bapak/Ibu untuk memahami:
bagaimana menelaah kualitas soal bentuk tes objektif, baik secara teoritis
maupun secara empiris, serta bagaimana mengolah hasil tes, dan memanfaatkan
hasil tes. Selamat belajar.
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 4, Bapak/Ibu akan
dapat:
1. Menelaah kualitas soal tes bentuk
objektif.
2. Mengolah hasil tes.
3. Memanfaatkan hasil tes.
SUBCAPAIAN KEGIATAN BELAJAR
1. Menelaah kualitas soal tes bentuk
objektif secara teoritis.
2. Menelaah kualitas soal tes bentuk
objektif secara empiris.
3. Mengolah hasil tes.
4. Memanfaatkan hasil tes
POKOK MATERI
o
Menelaah
Kualitas Soal Tes Bentuk Objektif Secara Teoritis dan Secara Empiris
o
Mengolah Hasil
Tes
o
Memanfaatkan
Hasil Tes
Silakan pelajari beberapa materi berikut ini.
Untuk
dapat menguasai capaian pembelajaran pada Kegiatan Belajar 4, silakan
Bapak/Ibu pelajari modul menelaah tes hasil belajar berikut ini. Modul ini
secara garis besar berisi materi mengenai: Menelaah Kualitas Soal Tes Bentuk
Objektif Secara Teoritis dan Secara Empiris, Mengolah Hasil Tes, dan
Memanfaatkan Hasil Tes. Silakan mengunduh modul dengan klik link berikut ini.
Setelah
mempelajari materi diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis kualitas perangkat
soal tes hasil belajar bentuk objektif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
analisis secara teoritik (kualitatif) dan analisis secara empiris
(kuantitatif). Analisis secara teoritis adalah telaah soal yang difokuskan pada
aspek materi, konstruksi, dan bahasa. Aspek materi berkaitan dengan substansi
keilmuan yang ditanyakan serta tingkat berpikir yang terlibat, aspek konstruksi
berkaitan dengan teknik penulisan soal, dan aspek bahasa berkaitan dengan
kejelasan hal yang ditanyakan. Analisis empiris adalah telaah soal berdasarkan
data lapangan (uji coba).
Secara teoritis, kualitas soal tes bentuk objektif pada
aspek materi meliputi: Butir harus sesuai dengan indicator yang ditetapka;
Hanya ada satu jawaban yang benar; Pengecoh homogin, dan berfungsi. Pada aspek
konstruksi: Pokok soal harus dirumuskan secara jelas; Rumusan pokok soal dan
pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja; Pokok soal
jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar; Pokok soal jangan mengandung
pernyataan yang bersifat negatif ganda; Pilihan jawaban harus homogen dan logis
ditinjaudari segi materi. Kualits tes pada aspek bahasa antara lain:
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indoensia; Menggunakan
bahasa yang komunikatif dan mudah dimengerti; Pilihan jawaban jangan mengulang
kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian.
Analisis empiris adalah telaah soal berdasarkan data
lapangan (uji coba). Analisis karakteristik butir soal mencakup analisis
parameter kuantitatif dan kualitatif butir soal. Parameter kuantitatif
berkaitan dengan analisis butir soal berdasarkan atas tingkat kesukaran, daya
beda, dan keberfungsian alternative pilihan jawaban. Parameter kualitatif
berkaitan dengan analisis butir soal berdasarkan atas pertimbangan ahli (expert
judgement). Soal tes hendaknya memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas.
Jika data sudah diolah, langkah selanjutnya adalah
menafsirkan data sehingga dapat memberikan makna. Pada prinsipnya nilai akhir
suatu mata pelajaran adalah gabungan dari seluruh pencapaian KD yang
ditargetkan. Dengan demikian, pendidik harus membuat tabel spesifikasi yang
memuat macam KD dan pencapaian hasil setiap KD, termasuk aspek yang dinilai
dalam setiap KD. Pendidik juga harus membuat pembobotan atas dasar hasil yang
diperoleh sesuai dengan jenis penilaian yang dilakukan. Hasil penilaian yang
diperoleh harus diinformasikan langsung kepada peserta didik sehingga dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan peserta didik (assessment as learning), pendidik
(assessment for learning), dan satuan pendidikan selama proses pembelajaran
berlangsung (melalui PH/pengamatan harian) maupun setelah beberapa kali program
pembelajaran (PTS), atau setelah selesai program pembelajaran selama satu
semester.
Silakan
berdiskusi dalam forum ini terkait topik yang diberikan oleh instruktur.
Untuk
mengetahui pemahaman Bapak/Ibu terkait Modul 6 Kegiatan Belajar 4 ini,
silakan kerjakan tes formatif berikut ini. Jika nilai Bapak/Ibu belum mencapai
7, silakan pelajari kembali materi pada Modul 6 Kegiatan Belajar 4 ini,
dan kerjakan lagi tes ini.
Selamat
mengerjakan.