PortalPPPK.com - Program pengangkatan satu juta guru PPPK yang digaungkan Pemerintah belum sepenuhnya terealisasi. Hal ini terlihat dari proses Seleksi PPPK Guru 2021 Mulai Tahap 1 dan Tahap 2 yang masih bermasalah, ditambah lagi pemberkasan yang tak kunjung dilaksanakan.
Ketua DPP Forum Honorer Nonkategeri Dua Persatuan Guru Honorer Republik Indonesia (FHNK2 PGHRI) Jawa Timur Nurul Hamidah menilai Nadiem Makarim gagal paham.
Menteri pendidikan kebudayaan riset dan teknologi (mendikbudristek) itu juga dinilai gagal menjalankan regulasi pengangkatan satu juta guru PPPK.
 |
| Mendikbudristek Tidak Konsisten, Guru Honorer Ancam Bergerak |
Mas Nadiem Bikin Kecewa Guru Honorer, Bu Nurul: Saatnya Kami Bergerak
"Kami kecewa dengan Mas Nadiem yang tidak konsisten dengan janjinya," kata Nurul kepada JPNN.com
Berkali-kali Mas Nadiem menyampaikan anggaran gaji PPPK guru ada sudah masuk di pagu DAU 2021.
Faktanya, lanjut Nurul, sampai hari ini pembahasan anggaran masih belum jelas
Di sisi lain afirmasi masa pengabdian guru honorer yang diminta FHNK2 PGHRI tidak dikabulkan Kemendikbudristek.
Alasannya butuh waktu panjang untuk membuatkan sistemnya.
Alasan Pemberkasan NIP PPPK Guru 2021 Yang Lolos Tahap 1 Belum Dimulai
Pemerintah berdalih ingin pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK 2021 segera diwujudkan demi peningkatan kesejahteraan.
"Kami gembira dan legawa, tetapi kenapa semua hanya pembicaraan," ujarnya.
Tes PPPK tiga tahap yang sudah disepakati dan disampaikan berkali-kali di depan DPR, diumumkan secara luas ke publik, gagal dilakukan tahun ini. Nadiem dinilai tidak fokus mengurusi guru honorer.
Mas Nadiem dituding terlalu banyak program, tetapi mempermainkan nasib guru honorer.
Nadiem Makarim : Gaji PPPK 2021 Sudah Ditransfer Kemenkeu ke Pemda Melalui DAU 2021
"Jika Desember tidak ada berita gembira, kami akan galang honorer. Kami lelah hanya dijadikan materi perbincangan, tanpa ada eksekusi yang jelas. Saatnya kami bergerak," pungkas Nurul.
Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul "Mas Nadiem Bikin Kecewa Guru Honorer, Bu Nurul: Saatnya Kami Bergerak".